HUKUM JUAL BELI KUCING

Pertanyaan:

Apakah hukum menjalankan urusan jual beli kucing? Saya pernah mendengar ada pihak yang mengatakan bahwa hal tersebut tidak dibolehkan dalam Islam.

Dijawab oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis


Para ulama fikih berkhilaf (berbeda pendapat) mengenai hukum jual beli kucing. Ada sebagian ulama yang melarang, sedangkan mayoritas (jumhur) ulama membolehkan aktivitas tersebut. Hal ini dijelaskan oleh al-Imam al-Nawawi (wafat 676 H) ketika mensyarah (menjelaskan) hadis larangan jual beli kucing:

وَأَمَّا النَّهْيُ عَنْ ثَمَنِ السِّنَّوْرِ فَهُوَ محمول على أنه لا ينفع أو عَلَى أَنَّهُ نَهْيُ تَنْزِيهٍ حَتَّى يَعْتَادَ النَّاسُ هِبَتَهُ وَإِعَارَتَهُ وَالسَّمَاحَةَ بِهِ كَمَا هُوَ الْغَالِبُ فَإِنْ كَانَ مِمَّا يَنْفَعُ وَبَاعَهُ صَحَّ الْبَيْعُ وَكَانَ ثَمَنُهُ حَلَالًا هَذَا مَذْهَبُنَا وَمَذْهَبُ العلماء كافة الا ما حكى بن الْمُنْذِرِ وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَطَاوُسٍ وَمُجَاهِدٍ وَجَابِرِ بْنِ زَيْدٍ أَنَّهُ لَا يَجُوزُ بَيْعُهُ وَاحْتَجُّوا بِالْحَدِيثِ وَأَجَابَ الْجُمْهُورُ عَنْهُ بِأَنَّهُ مَحْمُولٌ عَلَى مَا ذَكَرْنَاهُ فَهَذَا هُوَ الْجَوَابُ الْمُعْتَمَدُ

FATWA TENTANG AJARAN SESAT YANG BERUNSUR BATINIAH

KEPUTUSAN MESYUARAT

JAWATANKUASA FATWA NEGERI PERLIS
KALI KE-69/2024
14-15 JUN 2024 / 9-10 SAFAR 1446

Bil. 2/69
TAHUN 2024

FATWA TENTANG AJARAN SESAT YANG BERUNSUR BATINIAH

Ajaran-ajaran yang memiliki kepercayaan berikut dikategorikan sebagai ajaran batiniah sesat dan diharamkan:

  1. Kepercayaan terhadap Tanasukh al-Arwah
    Mempercayai perpindahan ruh dari seseorang yang telah meninggal dunia ke tubuh orang lain, seperti mempercayai bahwa ruh tokoh atau guru tertentu yang telah meninggal berpindah ke pengikutnya atau individu lain yang masih hidup.

  2. Keyakinan Guru yang Telah Wafat Masih Hidup Secara Ghaib
    Mempercayai bahwa individu atau guru tertentu yang sudah terbukti meninggal dunia masih hidup secara ghaib dan akan muncul kembali pada waktu tertentu.

HUKUM BACAAN KUAT SELAIN AZAN YANG MENGGANGGU ORANG LAIN

Pertanyaan:

Belakangan ini ada protes terhadap bacaan keras selain azan yang dibesar-besarkan di masjid. Katanya, hal ini mengganggu orang di sekitarnya. Isu ini memicu kemarahan sebagian umat Islam yang merasa mempertahankan masjid. Bagaimana pandangan Dr. MAZA tentang ini? – Nasir, Penang.

Dijawab oleh: Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA - Mufti Kerajaan Negeri Perlis

Jawaban:

Saya ingin mengomentari sedikit tentang masalah bacaan-bacaan selain azan yang diputar dengan pengeras suara sehingga mengganggu banyak orang. Bacaan ini sering membingungkan non-Muslim, membuat mereka mengira itu azan. Beberapa orang mencoba mempertahankan praktik ini dengan alasan bahwa itu adalah bacaan Al-Quran atau dzikir yang patut dihormati. Mereka beranggapan bahwa tindakan keras mereka dalam hal ini adalah 'perjuangan untuk mempertahankan Islam'. 

Saya ingin mengomentari hal ini sebagai berikut:

  1. Dalam Islam, yang diperbolehkan diangkat suaranya hanyalah azan sesuai syariat. Selain itu, tidak ada dalil yang memerintahkan kita untuk memperkuat suara hingga mengganggu orang lain. Bahkan, Nabi ﷺ melarang perbuatan semacam itu. Keamanan dan ketenangan orang lain harus dijaga dalam Islam, kecuali dalam keadaan tertentu yang diizinkan oleh syariat.

  2. Meskipun membaca Al-Quran dan dzikir adalah amal yang baik, kita tidak boleh memaksa orang lain mendengarnya. Mungkin orang lain ingin membacanya sendiri, sedang melakukan salat sunnah sendirian di rumahnya, atau ingin membacanya di waktu lain, atau mereka sedang sakit, memiliki anak kecil yang sedang tidur, atau bukan Muslim, atau sedang ada urusan kerja yang tidak boleh diganggu dengan suara keras, dan sebagainya. Bayangkan jika orang lain membalas dengan memainkan bacaan Al-Quran atau ceramah yang keras di arah rumah orang yang memperbesar suara bacaan tersebut, mengganggu urusan orang yang ada di dalam rumahnya? Pasti dia juga tidak setuju jika anak kecilnya terganggu atau orang sakit tidak bisa istirahat atau urusan kerja tidak mendapat perhatian. Mengapa dia melakukan hal yang sama pada orang lain?

BACAAN AL-QURAN DI TANAH PERKUBURAN

KEPUTUSAN MESYUARAT JAWATANKUASA FATWA NEGERI PERLIS KALI KE - 43 / 2019 17-18 September 2019 / 17-18 Muharram 1441 Taman Aulia, Kg. Pulau Gajah, Pengkalan Chepa

Fatwa Bacaan Al-Quran
di Tanah Perkuburan

Tidak ada riwayat yang sahih dari Nabi SAW yang melakukan atau menganjurkan upacara membaca Al-Quran di kuburan setelah pemakaman. Sebaliknya, yang ada hanyalah amalan Ibn ‘Umar RA yang membaca Al-Quran selama proses pemakaman. Namun, riwayat ini dipertanyakan kesahihannya oleh sebagian ulama hadis. Di kalangan para ulama seperti al-Imam al-Syafi’i, Syeikh al-Islam Ibn Taimiyyah, dan yang lainnya membolehkan membaca ayat-ayat Al-Quran selama pemakaman. Sementara ulama lain seperti al-Imam Abu Hanifah, al-Imam Malik, dan salah satu riwayat dari al-Imam Ahmad tidak membolehkan bacaan Al-Quran di kuburan, bahkan dalam satu riwayat, al-Imam Ahmad menganggapnya sebagai bid'ah.

FATWA BERKAITAN GISB HOLDINGS SDN. BHD.


MESYUARAT KHAS

JAWATANKUASA FATWA NEGERI PERLIS  

20 SEPTEMBER 2024

Bil. 1 TAHUN 2024

FATWA BERKAITAN GISB HOLDINGS SDN. BHD.

Setelah menerima bukti-bukti berkaitan GISB Holdings Sdn. Bhd. yang meyakinkan pihak Jawatankuasa Fatwa Negeri Perlis, maka jawatankuasa memutuskan bahawa kepercayaan dan ajaran dalam GISB Holdings Sdn. Bhd. mengandungi unsur ajaran sesat khususnya batiniah. Ia juga adalah kesinambungan dari ajaran al-Arqam yang telah difatwakan sesat.

Setelah Jawatankuasa berbincang maka perkara-perkara berikut diputuskan:

FATWA PENENTUAN HARI RAYA AL-ADHA DAN PUASA ARAFAH


MESYUARAT JAWATANKUASA FATWA NEGERI PERLIS KALI KE-38/2018 8 – 9 NOVEMBER 2018 30 SAFAR & 1 RABIULAWWAL 1440H

FATWA PENENTUAN HARI RAYA AL- ADHA DAN PUASA ARAFAH


Mana-mana negara yang sama matla’nya hendaklah berhari raya pada tarikh yang sama. Demikian juga penentuan puasa Arafah. Manakala mana-mana negara yang berlainan matla’nya, maka penentuan hari raya berdasarkan keputusan ulil amri kerana ia membabitkan syi’ar menzahirkan kesatuan bersama umat Islam di sesuatu tempat.

FATWA AKAD NIKAH MELALUI SIDANG VIDEO SECARA LANGSUNG

KEPUTUSAN MESYUARAT
JAWATANKUASA FATWA NEGERI PERLIS KALI KE - 46 / 2020
17 Jun 2020 / 25 Syawal 1441 - Bil. 1/46 TAHUN 2020 


FATWA AKAD NIKAH MELALUI SIDANG VIDEO SECARA LANGSUNG

Akad nikah melalui sidang video secara langsung adalah sah jika diyakini oleh pihak yang terlibat telah memenuhi rukun-rukun nikah dan syarat-syaratnya serta bebas daripada sebarang penipuan.

DAUROH ILMIAH "PEMBAHASAN IJTIHAD DAN TAQLID DARI KITAB ROUDHOTUN NADZIR"

مبحث الاجتهاد والتقليد من روضة الناظر

Pembahasan Tentang IJTIHAD DAN TAQLID dari kitab Roudhotun Nadzir (Kitab Ushul Fiqh Madzhab Hambali) Karya Al Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullah

Oleh: 
Fiqh Wa Ushuluhu Universiti Islam Madinah

Al Imam Ibnu Qudamah menyusun kitab ini dengan meringkas, memilih dan mengasaskannya menjadi ushul fiqih dalam madzhab Hanbali dari kitab Al-Mustashfa karya imam Abu Hamid Al-Ghazali yang bermadzhab Syafi’i. Dalam kitab ini disebutkan perbedaan pendapat dan dialog-dialog tentang masalah-masalah ushul, penulis mengemukakan pendapat-pendapat yang menyelisihi pendapatnya, kemudian diberikan jawaban-jawabannya. Kitab ini sangat penting bagi orang yang ingin mendalami ilmu ushul fiqih, karena dijelaskan keragaman pendapat para ulama yang menunjukkan keluasan ilmu mereka. Sehingga kita dapat memahaminya lebih luas lagi.

HUKUM KETERLIBATAN MUSLIM DALAM PENGIRIMAN BARANG TIDAK HALAL KEPADA NON-MUSLIM

 KEPUTUSAN MESYUARAT JAWATANKUASA FATWA NEGERI PERLIS KALI KE - 48 / 2020 14-15 September 2020 / 26-27 Safar 1442 Lake Tasoh Resort, Perlis Bil 1/48 Tahun 2020


حكم مشاركة المسلم في توصيل البضائع غير الحلال إلى غير المسلمين


العمل في خدمة توصيل البضائع، مثل توصيل الطعام أو قيادة سيارة الأجرة، هو عمل جائز طالما لا يخصص لأنشطة حرام، مثل توزيع المخدرات أو القيادة لأجل الأنشطة الإجرامية.
  • Bekerja sebagai jasa pengiriman barang, seperti pengantar makanan atau pengemudi taksi, adalah pekerjaan yang diperbolehkan selama tidak dikhususkan untuk kegiatan haram, seperti mengedarkan narkoba atau mengemudi untuk kegiatan kriminal.

الشخص الذي يعمل كموزع للبضائع أو سائق للمركبات، والذي يكون طبيعة عمله عامة ولا يقصد بها الشر، فإن دخله يكون حلالاً.
  • Seseorang yang bekerja sebagai pengirim barang atau pengemudi kendaraan, yang sifat pekerjaannya umum dan tidak bertujuan jahat, maka pendapatannya adalah halal.

TINDAKAN ORANG AWAM KETIKA BERUBAH IJTIHAD MUFTI YANG DIMINTAI FATWA AWALNYA

المبحث الرابع : 
عمل العامي عند تغير اجتهاد من سأله أولاً

Dari kitab: 
PRINSIP-PRINSIP USUL FIQH DAN FIKIH YANG BERKAITAN DENGAN MUSLIM NON-MUJTAHID

Penulis: Asy-Syaikh Prof. Dr. Sa'ad bin Nashir Asy-Syatsri (Anggota Hai'ah Kibaril Ulama KSA, Penasehat di Mahkamah KSA, Dosen di Fakultas Hukum dan Ilmu Politik Universitas King Saud)

Terjemah bebas:

Bab 4: Tindakan Orang Awam Ketika Berubah Ijtihad Mufti yang Dimintai Fatwa Awalnya

Jika seorang mujtahid telah berfatwa kepada orang awam dalam suatu masalah ijtihad dengan ijtihad tertentu, kemudian ijtihad mufti tersebut berubah, apa yang harus dilakukan orang awam? Apakah dia tetap mengikuti fatwa pertama atau mengikuti ijtihad yang baru?

Ada dua kemungkinan:

KAIDAH-KAIDAH USHUL YANG MEMBANTU ORANG AWAM DALAM HAL MEMINTA FATWA

القواعد الأصولية التي تعين العامي  فيما يتعلق بالاستفتاء

Dari kitab:
PRINSIP-PRINSIP USUL FIQH DAN FIKIH YANG BERKAITAN DENGAN MUSLIM NON-MUJTAHID

Penulis: Asy-Syaikh Prof. Dr. Sa'ad bin Nashir Asy-Syatsri (Anggota Hai'ah Kibaril Ulama KSA, Penasehat di Mahkamah KSA, Dosen di Fakultas Hukum dan Ilmu Politik Universitas King Saud)

Terjemah bebas:

Kaidah-Kaidah Ushul yang Membantu Orang Awam dalam Hal Meminta Fatwa

Dalam bab ini terdapat sebelas pembahasan:

  1. Adab orang awam terhadap mufti.
  2. Siapa yang berhak ditanya oleh orang awam.
  3. Kewajiban mengikuti fatwa mujtahid bagi orang awam jika telah mengamalkannya.
  4. Tindakan orang awam saat terjadi perubahan ijtihad dari mufti yang pertama kali ditanya.
  5. Tindakan orang awam saat terjadi perbedaan pendapat di antara para mufti.
  6. Siapa yang harus ditanya oleh orang awam ketika terdapat banyak mujtahid.
  7. Ketentuan jika orang awam tidak menemukan seorang mujtahid.
  8. Mengikuti mufti yang mudah dalam memberikan fatwa.
  9. Mengikuti pendapat yang paling ringan.
  10. Bermazhab bagi orang awam.
  11. Mufti mengulangi pemberian fatwa ketika peristiwa yang sama terulang.

MANFAAT MEMPELAJARI ILMU USUL FIKIH BAGI ORANG AWAM SECARA UMUM

تمهيد في فوائد تعلم العامي لعلم الأصول إجمالاً

Dari kitab: 
PRINSIP-PRINSIP USUL FIQH DAN FIKIH YANG BERKAITAN DENGAN MUSLIM NON-MUJTAHID

Penulis: Asy-Syaikh Prof. Dr. Sa'ad bin Nashir Asy-Syatsri (Anggota Hai'ah Kibaril Ulama KSA, Penasehat di Mahkamah KSA, Dosen di Fakultas Hukum dan Ilmu Politik Universitas King Saud)

Terjemah bebas:

Meskipun orang awam tidak diwajibkan untuk mempelajari ilmu usul fikih secara mendalam, mempelajarinya secara umum memberikan banyak manfaat yang luar biasa, di antaranya:

1. Mendapatkan Pahala: Mempelajari ilmu usul fikih dengan niat yang baik termasuk ibadah yang berpahala.

PRINSIP-PRINSIP USUL FIQH DAN FIKIH YANG BERKAITAN DENGAN MUSLIM NON-MUJTAHID

القواعد الأصولية والفقهية المتعلقة بالمسلم غير المجتهد 

Penulis: Asy-Syaikh Prof. Dr. Sa'ad bin Nashir Asy-Syatsri (Anggota Hai'ah Kibaril Ulama KSA, Penasehat di Mahkamah KSA, Dosen di Fakultas Hukum dan Ilmu Politik Universitas King Saud)

KAIDAH-KAIDAH FIKIH YANG LANGSUNG BERMANFAAT BAGI ORANG AWAM

Penulis:
Asy-Syaikh Prof. Dr. Sa'ad bin Nashir Asy-Syatsri (Anggota Hai'ah Kibaril Ulama KSA, Penasehat di Mahkamah KSA, Dosen di Fakultas Hukum dan Ilmu Politik Universitas King Saud)

القواعد الفقهية التي يستفيد العامي مباشرة من تعلمها

KAIDAH FIKIH YANG LANGSUNG BERMANFAAT BAGI ORANG AWAM (NON-MUJTAHID)

أولاً: قاعدة الأمور بمقاصدها:

للنية أثر كبير على أعمـال المكلف، ومـن هنا قـال النبي r: (إنما الأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى)، والنيـة توضح المـراد بالأيمان، وبألفاظ الكنايات، وتعين نوع العبـادة المؤداة هـل هي مثلاً صلاة الظهر أو نافلتها.

وعلى النية يترتب الثواب والعقاب، فمن فعل الحرام غير قاصد له فلا عقاب له، ومن فعل الطاعة بقصد التقرب إلى الله لنيل الثواب الأخروي استحق الثواب، وكذلك المباحات إذا قصد المكلف بها التقوي على طاعة الله استحق الثواب عليها([1]).

Pertama: Kaidah "al-Umuru bi Maqashidiha" (Segala amalan itu dinilai berdasarkan niatnya)

BANGSAWAN DAN BAWAHAN, SAMA DI SISI TUHAN DAN UNDANG-UNDANG

Podcast Fikrah dan Hujah Siri ke-23:

Ahli Panel:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA (Mufti Negeri Perlis), Prof. Dr. Rozaimi Ramle (AJK Fatwa Negeri Perlis), Ustaz Rizal (Moderator), Dr. Hafiz (Undangan)

MENYIKAPI PERBEDAAN PANDANGAN & KEPELBAGAIAN MAZHAB

Q&A Program Ziyarah Jabatan Mufti Negeri Perlis

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

BAGAIMANA ISLAM BERINTERAKSI DENGAN KEBERAGAMAN BANGSA

Seminar Antarabangsa Peradaban Ummah Tahun 2024: Bagaimana Islam Berinteraksi dengan Keberagaman Bangsa (Suku, Ras, Adat, Budaya) & Agama dalam Konteks Pentadbiran

Ucaptama :
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

JIKA BERAGAMA (BERIBADAH) TANPA PANDUAN WAHYU

Soalan dari bapak polisi tentang bid'ah hasanah dan amalan kenduri arwah 3, 7, 40 hari dst

Q & A bersama :
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA 
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

TALFIQ MAZAHIB, ANTARA TARJIH & TA'AMUL

Seminar Ilmu untuk Pelajar Ilmu Ushul Fiqh Lanjutan

Panelis :
  1. Tuan Guru Dr. Abdul Basit bin Abdul Rahman (Ph.D of Syariah - Universiti Islam Madinah)
  2. Dr. Muhammad Rozaimi bin Ramle (Bachelor of Syariah Fiqh wa Ushuluhu - Mu'tah Universiti of Jordan, AJK Fatwa Negeri Perlis)
  3. Prof. Datuk Dr. Daud bin Bakar (Bachelor of Syariah Fiqh wa Ushuluhu - Kuwait University, Pengerusi Majlis Penasihat Syariah Bank Negara Malaysi, Ahli Badan Penasihat Bank of Oman, Ahli Dow Jones Islamic Market di New York)
  4. Ustaz Mohammad Fawwaz bin Fadzil Noor (Bachelor of Syariah Universiti Al-Azhar Mesir. Memperoleh Sijil Kemahiran Fatwa dari Dar al-Ifta Mesir pada 2008. Mufti Wilayah Federal/Persekutuan Malaysia 2025)
  5. Ustaz Zahiruddin bin Zabidi (Moderator)
Istilah "Talfiq Mazahib, Antara Tarjih & Ta’amul" dalam konteks Mazhab Asy-Syafi'i mengacu pada pendekatan fiqh yang digunakan ketika menghadapi perbedaan pandangan di dalam atau antara mazhab. Untuk memahami ini, kita harus melihat masing-masing istilah secara rinci dalam kerangka Mazhab Asy-Syafi'i.


1. Talfiq Mazahib (تلفيق المذاهب)

Talfiq dalam konteks Mazhab Asy-Syafi'i merujuk pada penggabungan pendapat dari berbagai mazhab dalam suatu masalah fiqh. Dalam Asy-Syafi'i, seperti dalam mazhab lainnya, para ulama berbeda pendapat tentang talfiq:

  • Pendekatan yang diterima dalam kondisi tertentu: Talfiq diperbolehkan jika bertujuan untuk mencapai kemaslahatan, memenuhi kebutuhan (hajat), atau menyelesaikan masalah yang sulit dipecahkan hanya dengan satu mazhab. Dalam hal ini, harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip Syariah.
  • Pendekatan yang dilarang: Jika talfiq dilakukan dengan tujuan mencari kemudahan (تتبع الرخص) tanpa alasan syar'i, maka ini dianggap tidak sah dan merusak kehormatan Syariah.

MANAJEMEN KONFLIK ORANG AGAMA

Pidato Singkat Mufti Negeri Perlis dalam Persidangan Ulama Asia Tenggara 2022: Nasehat Untuk Penguasa dan Orang Agama dalam Permasalahan Ilmiah

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Negeri Perlis

TALFIQ MAZHAB

Pembentang:
Prof. Dr. Rozaimi Ramle
AJK Fatwa Negeri Perlis

PERANAN KAEDAH MURA‘AH AL-KHILAF TERHADAP PENYERAGAMAN FATWA

The Role Of Mura'ah Al-Khilaf Method On The Standardisation Of Fatwa In The Department Of The State Mufti Of Perlis

METODE IJTIHAD MUAMALAT KONTEMPORER

Kajian Kitab Metode Ijtihad Muamalat Kontemporer Karya Dr. Erwandi Tarmizi - PART 1

Muqaddimah | Daftar Isi | Pengertian Ijtihad | Urgensi Ijtihad Muamalat Kontemporer | Orang Yang Boleh Melakukan Ijtihad | Yang Harus Diperhatikan Mujtahid Sebelum Berijtihad | Meyakini Sebuah Kasus Masuk Ranah Ijtihad | Memahami Mekanisme Kasus Serinci Mungkin | Pemeriksaan Ulang Pemahaman Mujtahid Tentang Mekanisme Kasus | Takyif Fiqhi | Metode Ijtihad Untuk Menentukan Hukum Muamalat

Oleh:
Dr. Erwandi Tarmizi
Pakar Fiqh Muamalat Kontemporer